Rabu, 20 Juli 2016

Menuju Keluarga Sakinnah, Mawaddah, Wa Rahmah

Siapa sih yang gak mendambakan Rumah tangga yang ideal dan sempurna, harmonis dan bebas dari konflik ? tentu saja ini menjadi dambaan setiap pasangan suami istri. Dan bisa dibilang sayapun juga menginginkan seperti itu. Tapi , tentunya riak-riak kecil dalam hubungan pernikahan itu, pasti akan terjadi. Dan pada suatu titik itu kita akan menemui perbedaan pendapat, perselisihan, hingga pertengkaran. Hal ini wajar dan normal, selama masih berada dalam kendali kedua pasangan.
Saya akan share beberapa artikel yang pernah saya baca, dan mudah-mudahan ini bermanfaat buat kita semua dan bisa membantu kita untuk membangun rumah tangga yang lebih kokoh dan harmonis, sakinnah mawaddah wa rahmah. Amin..
1. Dengarkan
Langkah pertama dan paling dasar dalam mengatasi masalah rumah tangga adalah mendengarkan dengan baik berbagai problem maupun berbagai hal yang dinilai kurang "sreg" di hati pasangan. Sebelum mengungkapkan masalah yang kita miliki, akan lebih baik jika terlebih dahulu mencoba mendengarkan dari sudut pandang suami atau istri.
Cobalah untuk menjadi pendengar yang baik. Jangan memotong pembicaraan sebelum sang pasangan selesai menuturkan semua permasalahannya kepada kita. Saat mendengarkan, pikirkan pula langkah selanjutnya yang akan kita ambil, jangan sekedar masuk telinga kiri dan keluar melalui telinga kanan.
2. Berpikir dari sudut pandang pasangan
Setelah kita mendapat gambaran dari sudut pandang pasangan, cobalah untuk memandang masalah yang dihadapi dari perspektif pasangan. Hal ini berguna untuk benar-benar memahami posisinya dalam masalah yang sedang kita berdua hadapi. Pikirkanlah konsekuensi, kerugian, kesedihan, atau bahkan rasa sakit yang harus ditanggung sang pasangan.
Ingat, tahap ini sangat penting dan jangan pernah dilewatkan. Kemampuan untuk memahami pasangan sangat penting, apalagi jika kita berposisi sebagai seorang pria. Wanita memiliki perasaan sensitif yang harus selalu dijaga.
3. Nada suara
Ketika sedang berdiskusi tentang berbagai problem dan masalah rumah tangga, perhatikanlah nada suara anda. Kemarahan dan perasaan tidak enak dari lawan bicara sebagian besar timbul karena cara kita mengungkapkan suatu hal. Walaupun sebenarnya hal yang kita ungkapkan tidak menyinggung perasaan, namun kita mengucapkannya dengan nada suara yang salah, hal ini bisa menimbulkan kemarahan dan kesalahpahaman.
Cobalah untuk menghindari berbicara dengan nada suara tinggi. Untuk kaum wanita, jangan merepet dan mencecar suami dengan berbagai pernyataan dan pertanyaan. Bicara dengan tenang, dan beri jeda agar pasangan kita memiliki waktu untuk mengungkapkan pikirannya.
4. Ingat komitmen yang sudah disepakati sebagai pasangan
Jika masalah rumah tangga yang dihadapi begitu berat sehingga membahayakan stabilitas hubungan berdua, ingatlah komitmen ketika memutuskan untuk hidup bersama. Sadarilah bahwa masalah akan selalu ada dalam hidup manusia, dan jangan biarkan sedikit rintangan menghancurkan komitmen dan janji suci yang sudah diungkapkan sebelum menikah.
Ada berbagai unsur yang bisa digunakan untuk mengingatkan komitmen yang sudah dibangun dengan pasangan, seperti masa depan anak, investasi, maupun mimpi-mimpi yang ingin diwujudkan bersama keluarga. Faktor-faktor seperti agama, status sosial, maupun prinsip hidup juga bisa menjadi pertimbangan tersendiri.
5. Saling terbuka
Komunikasi yang sehat mutlak diperlukan untuk membangun rumah tangga yang harmonis. Kunci untuk komunikasi yang sehat dalam keluarga adalah keterbukaan. Menjalin rumah tangga berarti siap untuk membuka diri kita sepenuhnya pada pasangan dan tidak menyimpan rahasia tertentu dari orang yang kita cintai.
Kembangkan juga sikap saling terbuka untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi oleh kita berdua. Jangan saling memendam emosi, karena emosi yang dipendam selama beberapa saat bisa meledak menjadi sebuah bom waktu yang menghancurkan rumah tangga yang dibangun dengan susah payah.
6. Bicarakan masalah dalam suasana yang tepat
Timing adalah satu lagi faktor penting yang harus diperhatikan jika ingin menyelesaikan problematika rumah tangga dengan baik. Kita harus tahu kapan saat harus mengungkapkan masalah yang kita miliki dan kapan harus menundanya. Perhatikan benar-benar kondisi diri kita dan pasangan saat ingin membicarakan sebuah problem yang vital.
Pastikan untuk membicarakan masalah saat kondisi fisik maupun emosi kita berdua dalam keadaan stabil, sehingga solusi bisa dipikirkan dengan kepala dingin. Mood yang baik juga sangat membantu untuk mencari penyelesaian yang menguntungkan kedua belah pihak.
7. Kontrol emosi
Satu poin lagi yang paling penting, jangan emosional saat membicarakan sebuah masalah rumah tangga, apalagi saat mengambil keputusan dan menentukan solusi. Emosi yang tidak terkontrol bisa merubah sebuah diskusi menjadi pertengkaran hebat yang bisa meninggalkan luka yang sangat dalam bagi anda, pasangan, maupun anggota keluarga yang lain.
Saat kita merasa emosi sudah memuncak, jangan ragu untuk mengakhiri pembicaraan. Ingat, sebelum mengungkapkan kata-kata atau melakukan perbuatan yang bisa menyakiti pasangan, pikirkanlah baik-baik. Jangan sampai emosi sesaat merusak hubungan yang sudah dibangun selama bertahun-tahun.
8. Bantuan dari pihak ketiga
Sebisa mungkin, masalah rumah tangga sepantasnya diselesaikan secara internal saja, tanpa campur tangan dari pihak luar. Namun jika kitaberdua menemui jalan buntu, maka jangan ragu untuk meminta bantuan dari pihak keluarga kitaatau pasangan. Tentu saja hal ini harus dilakukan dengan persetujuan kedua belah pihak, dan tidak serta merta mengundang pihak dari luar tanpa sepengetahuan pasangan.
Jika ingin lebih netral dan profesional, kitabisa mengikuti konseling atau meminta nasihat psikolog. Konseling seperti ini biasa disebut sebagai marital counseling, dan sudah biasa dilakukan oleh pasangan-pasangan di negara barat.
9. Biarkan cinta berbicara
Sebesar apapun masalah rumah tangga yang dihadapi, ingatlah bahwa kita(anda & pasangan) berdua pernah dan masih saling mencintai. Gunakanlah rasa cinta tersebut sebagai sumber energi untuk membantu kita (anda & pasangan) dan pasangan mengatasi gelombang masalah yang menimpa. Saat sedang bertengkar, cobalah ingat saat-saat di mana cinta kita (anda & pasangan) berdua sedang kuat-kuatnya, seperti pada saat pacaran atau periode awal menikah.
Berhubungan intim juga bisa sangat membantu untuk mengatasi masalah rumah tangga, setidaknya meyakinkan bahwa di antara kita (anda & pasangan) berdua masih terjalin sebuah ikatan yang kuat dan spesial. Rasa cinta adalah salah satu elemen paling ampuh yang bisa digunakan untuk menghindari pertengkaran dan memperkuat bahtera keluarga.
10. Cari jalan tengah yang menguntungkan kedua belah pihak
Setelah kita(anda & pasangan) melakukan sebagian atau semua poin di atas, maka tibalah saatnya untuk mengambil keputusan dan menemukan solusi. Tujuan utama dalam mengatasi masalah rumah tangga adalah dengan menemukan win-win solution alias solusi yang menguntungkan bagi kita (anda & pasangan). Jangan mengambil solusi yang berat sebelah atau yang merugikan salah satu pihak.
Saat memutuskan sesuatu, pastikan bahwa pasangan kita menyetujui keputusan tersebut, dan kita juga merasa sreg untuk menerimanya. Langkah selanjutnya adalah berkomitmen terhadap solusi dan keputusan yang sudah diambil, dan menggunakan masalah yang dihadapi menjadi sebuah pengalaman berharga yang bisa membuat diri kitamaupun pasangan menjadi lebih bijaksana dalam menghadapi hidup. Semoga tips-tips ini bermanfaat dan berguna.
Dan semoga rumah tangga kita menjadi rumah tangga yang sakinnah, mawaddah warahmah.. amin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar