Well guys hari ini aku akan menulis tulisan tentang takbir, ya ini memang beda dengan tulisanku sebelum-sebelumnya,
Okayh simak dan perhatikan, tapi gak usah melotot-melotot amat yak, heheheh… “becanda”
(1). Takbiratul Intiqal adalah takbir yang menandai perpindahan gerakan di dalam shalat dari satu gerakan ke gerakan yang lainnya. Misal, dari berdiri ke ruku' dan sujud, dari sujud menuju ke duduk dst. Secara bahasa kata intiqal sendiri berarti pindah dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Bisa dimengerti kan tulisan saya… , okayh mari kita lanjut.,..
Sedangkan, (2). takbiratul ihram adalah takbir yang dilakukan saat seseorang akan memulai melakukan shalat, atau takbir ini disebut juga dengan takbir permulaan karena, takbir ini dilakukan pada permulaan melakukan shalat. Did you get my word??? Mari lanjut….
Okayh kita bisa baca lagi dikalimat sebelumnya, Ada hal yang menarik untuk mendapat perhatian kita di dalam takbir permulaan ini, yakni kata "al ihram". Okayhlah sekarang mari kita kupas jelas dan kita kupas tajam maksud dari kalimat ini.
Kalau tadi saya sudah menjelaskan kalau takbir perpindahan disebut dengan takbiratul intiqal, yang memang kata intiqal berarti perpindahan(berpindah), sedangkan takbir permulaan di dalam shalat disebut dengan takbiratul ihram, yang secara bahasa kata "ihram" berarti mengharamkan atau melarang. (bukan begitu kah dalam kebahasaan, itu kalau saya tidak salah mengartikanya..?heheheheh…
Pertanyaan yang ada dibenak saya selama ini, apa yang diharamkan atau dilarang?
well, yang saya pahami dalam hal ini adalah Yang diharamkan atau dilarang adalah semua pekerjaan, baik secara lisan atau anggota badan yang tidak ada hubungannya dengan shalat semuanya dilarang atau diharamkan untuk dilakukan. Maka ketika seseorang sudah ber "takbiratul ihram", ia dilarang berbicara, menulis dan melakukan pekerjaan apapun yang jika dilakukan bisa membatalkan shalatnya. (mungkin seperti itu pemahaman yang saya tangkap)..hehehhe
Okayh kita lanjut lagi…
Dan Kemudian kita bisa mencermati lagi, sebenarnya apa sih pengertian takbir itu sendiri? Kan Sering kita mengatakannya, mari kita besarkan Allah dengan membaca takbir, kita sucikan DIA dengan membaca tasbih dst....
Sepertinya semakin melolot membeca tulisan ini..(hehheeh)
Biar tidak penasaran, mari kita lanjutkan lagi , yuksss…mari
Wel guys, Hakikat takbir bukan membesarkan Allah, karena sesungguhnya Allah sudah Maha Besar yang tidak membutuhkan apapun dari ciptaanNya, sehingga tidak ada alasan bagi makhluq ciptaan Allah yang lemah ini untuk membesarkanNya.
Jangan sampai seseorang mempunyai anggapan bahwa Allah memerlukan untuk dibesarkan dengan kalimat atau kata takbir. Seandainya seluruh ciptaanNya tidak membaca takbir, kebesaran Allah tidak akan berkurang. Pun juga seandainya seluruh ciptaanNya bertakbir tiada henti sepenjang hidupnya, tidaklah akan menambah kebesaran Allah. (bukan begitu, Allah maha besar dan selamanya Allah itu Besar).
okayh kita lanjut pembahasanya.... (jangan melolot ya)hehheeh
Apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan takbir atau kalimat Allahu Akbar itu?
Mari Simak lagi tulisan saya lagi, (ingat ya.. gak usah melotot-melotot)hehheeh
Yang saya pahami, Hakikat takbir adalah pengakuan diri bahwa diri manusia itu sangatlah kecil, bahkan amat sangat kecil, tiada berdaya apapun, intinya itu kita sangat kecil. (bukan begitu). Jika seseorang masih punya anggapan bahwa dirinya mempunyai kebesaran atau dengan kata lain, merasa besar maka sebenarnya ia tidak bertakbir sekalipun mulut mengucap Allah Akbar. (ya walaupun dia Sholat sekalipun).
Tambah melotot ataukah semakin bosan dengan tulisan ini(jngan dech, kan belum selesai, mari kita lanjut biar pas bacaanya.
Kenapa tadi saya mengatakan Jika seseorang masih punya anggapan bahwa dirinya mempunyai kebesaran atau dengan kata lain, merasa besar maka sebenarnya ia tidak bertakbir sekalipun mulut mengucap Allah Akbar. (ya walaupun dia Sholat sekalipun). Tentu hal tersebut musti terus diperjuangkan oleh siapapun manusia sebagai makhluq ciptaanNya. Karena sifat kesombongan,keangkuan dan berbagai sifat jahat yang lainnya selalu menghantui manusia siapapun orangnya.
Yang biasa kita lihat dan kita ketahui (Merasa lebih terhormat dari yang lainnya karena keturunan, merasa lebih hebat karena memiliki jabatan dan kekuasaan, merasa lebih suci karena banyak beribadah dan lainnya yang semua itu adalah sifat syetan atau iblis yang mendarah daging pada setiap manusia.) naudubillah…
إن الشيطان يجري مجر الدم
"Sesungguh sifat syetan itu berjalan mengikuti aliran darah manusia".
Inilah kutipan kalimat arab yang saya ambil, okayh mari kita lanjut mengapa saya bisa ambil kutipan tulisan arab ini,
Yang kita ketahui bahwa Siapapun manusia mempunyai sifat syetan atau iblis ini. Para Nabi dan Rasul Allah mempunyai sifat ini, hanya mereka mendapatkan penjagaan (makshum) dari Allah, para kekasih Allah mendapatkan perlindungan (mahfudz) dari Allah sedangkan, para Ulama' dengan ilmunya. Lalu manusia pada umumnya?
Bisa dikatakan bahwa Seseorang yang masih belum mampu menemukan kelebihan orang lain karena, ia masih menganggap bahwa dirinya lebih berharga, lebih terhormat, lebih kaya, lebih pintar dan lebih-lebih yang lainnya karena apapun maka, sebenarnya ia belum bertakbir, belum sadarkan diri dan memiliki pengakuan diri bahwa diri manusia itu sangatlah kecil, bahkan amat sangat kecil, tiada berdaya apapun.
Wallahu A’lam ….