Sore itu, ya tepatnya saya dan suami berencana mau ke RS untuk Imunisasi sikecil..
Semangad dan senang sekali waktu rencana mau imunisasi, hari-hari ini saya lihat gerakan si kecil yang semakin semangad dan semakin active, terharu dan riang sekali.
Tapi sore itu menjadi sore yang mendung buat saya…
Pasalnya, saya mungkin kecapean habis pulang ngajar, dan saya lelah sekali, tapi lelah saya hilang saat melihat anak saya yang semakin ceria ketawa-ketawa menyambut kedatangan saya, aduh nak…semakin lucu saja kamu ini.
Saya bergegas mandi ganti baju dan siap-siap, soalnya taxi sudah siap menunggu saya dari setengah jam yang lalu.
Saya siap, semua peralatan babyboyq dikemas oleh pengasuh babyku, saya semangad sekali walaupun saat itu capek, hujan , dan laper sekali perut ini rasanya.
Cuss saya masuk taxi, dan ditaxi sidedek diem tenang sambil lihat-lihat pemandangan sekitar dalam hati (kamu pinter banget saying gak rewel.dok).
Sampai di RS langsung disambut satpam dan tentengan saya yang berisi peralatan bayi saya dibawakan dari taxi(ooohh..makasiih pak satpam).
Cuzz aku menuju pendaftaran pemeriksaan, dan waktu ke poli anak anakku mendapat antrian nomor 5, terakhir sih(buatku itu gak masalah karena saya dan babybiyq nunggu ayahnya dating dari kantor)
Akhirnya bayi mungilku ditimbang, setelah ditimbang saya masuk ruangan menyusui dan buka dech itu pintu, aku taruh bayiku dan sempat bicara-bocara sama ibu-ibu yang ada disitu (bayinya lucu bgd ibu, bayinya gemuk sekali, gemesin, saya bilangnya, Alhamdulillah..doakan sehat ya buk, amiin), tak lama itu saya akan menutup pintu, dan melihat anak saya yang diem dan kelihatan capek saya baringkan , saya melihatnya dia masih lemas dan capek habis perjalanan dan habis bobok, langsunglah saya meninggalkan sebentar (bermaksud menutup pintu), tapi…astagfirullah…hatiku terasa disambar petir, terasa dirubuhkan oleh beton berukuran besar, anakku jatuh ….astagfirullah nak….bayiku jatuh, bayiku nangis, histeris teriak dan bingung apa yang harus saya lakukan…saya gendong, teriak suster dan langsung ganti digendong suster dan langsung dibawa ketempat dokter, suster itu tidak peduli didalam ada pasien( dok, ada bayi jatuh). Langsung dokterpun sigap memeriksa bayiku, nangis dan bingung shook terutama yang saya rasakan, akhirnya diperiksa dokter dan kata dokter “Alhamdulillah buk, si bayi tidak ada yang memar dan tidak kenapa-kenapa semoga gak pa2, anak cowok memang active begitu, sambil nangis saya melihat anak saya, ditenangkan suster dan sayapun menenangka dengan mengajak main (mungkin anak saya shock juga dan kaget), akhirnya saya diberi nasehat dokter (ibuk nanti dolesi sama minyak telon ya buk, agar rilleks dan lebih nyaman, iya dok), wal hasil imunisasiku gak jadi, takut kenapa-kenapa sama bayi saya, dokter hanya memberikan polio (tetes), insya’allah anak ibuk tidak apa-apa anak ibuk sehat dan insya’allah dia kuat, amiiin…makasih dok). Saya bergegas langsung saya baringkan anak saya, saya buka bajunya dan saya oleskan minyak telon dari orang tua yang lainya, saya oles-olesi saya pijit-pijitin pelan-pelan dan “Alhamdulillah, dia ketawa dia tengkurap lagi, Alhamdulillah bisa tengkurap lagi, semoga Allah selalu melindungimu nak dimanapun kamu berada, (maafkan bunda kalo tadi bunda agak teledor dan bunda gak savety, bunda janji bunda akan menjaga jabbaru dengan sepenuh hati bunda, “kalo boleh bunda minta, yang jatuh unda saja, yang ngerasakan sakit bunda saja, kamu jangan nak…)
Ini adalah teguran buat saya, agar saya selalu berhati-hati, terutama saat menjaga anak saya, jangan sampai dia ditinggal sendirian, jangan sampai dia beranjak sendirian dari tempat tidur), bumnda ayah selalu doakan jabbaru agar jabbaru selalu dilindungi Allah menjadi anak yang kuat, dan ,menjadi anak yang sehat. Amin… aminn ya mujibbasailin....sehat terus ya babyboy bunda dan ayah…